
Perjalanan ke Kuala Lumpur ini sebetulnya sudah lumayan lama sih, kira-kira setahun yang lalu. Waktu itu umur kakak 1 tahun 3 bulan. Ini bukan perjalanan yang direncanakan sebetulnya. Kebetulan suami sedang tugas training dan kami berdua pun ikut untuk liburan. Sempat harap-harap cemas bisa ikut atau enggak, karena waktu itu baru bikin paspor kurang dari 2 minggu sebelum keberangkatan. Saya sampai kena marah sama petugas imigrasi karena ternyata saya seharusnya memperbarui paspor bukan bikin baru lagi.
Alhamdulillah.. Setelah drama pembuatan paspor, kami akhirnya jadi juga liburan ke KL. Waktu itu sedikit "riweuh" karena ini pertama kalinya kakak traveling ke luar negeri. Sempat khawatir kakak bakal rewel di pesawat, tapi alhamdulillah, ternyata dia senang banget. Hal yang penting untuk disiapkan adalah mainan untuk menghibur kakak dan botol susu untuk diberikan pada saat pesawat take off dan landing. Sebelum bepergian bersama si kecil, memang ada baiknya kita benar-benar mempersiapkan keperluan dengan baik. Waktu itu kami menginap sekitar 4 malam 5 hari. Karena enggak memungkinkan untuk cuci baju atau laundry, akhirnya terpaksa kami bawa baju cukup banyak. Di beberapa spot di KL sebetulnya ada laundry koin, kalau mau lebih praktis, mungkin bisa memanfaatkan tempat tersebut.
![]() |
First flight experiance |
Kami berangkat dari Jakarta dengan menggunakan maskapai Malaysian Airlines, alasannya karena jadwalnya lebih klop dengan kami dan dari segi harga lebih murah dari Garuda, hehe. Saran saya, untuk traveling dengan baby tidak perlu membawa stroller. Menggunakan gendongan atau babywrap lebih praktis, karena tidak semua stroller boleh dibawa masuk ke dalam kabin. Kalau bawa baby, biasanya moms juga akan diberikan bantal dan sabuk tambahan untuk si kecil. Jadi selama perjalanan, si kecil bisa dipangku oleh moms.
Setibanya di Kuala Lumpur, kami langsung mencari moda transportasi menuju hotel. Waktu itu kami memilih KLIA express atau kereta bandara, alasannya sih hanya karena ingin mengajak kakak merasakan pengalaman naik kereta. Tarif sekali jalan KLIA express sebesar 55RM atau sekitar Rp165.000/orang. Kami hanya membayar untuk 2 orang, karena kakak belum genap 2 tahun jadi tidak dikenakan biaya. Karena KLIA Express hanya sampai KL Sentral, kami pun melanjutkan perjalanan kami dengan menumpang LRT menuju ke daerah Ampang Park, tempat hotel kami berada. Biayanya sekitar 2.5RM. Untuk LRT biayanya memang bervariasi tergantung dari tujuan moms.
Sebetulnya ada moda transportasi lain yang lebih praktis, tapi memang dari awal, saya dan suami ingin menikmati perjalanan di KL dengan berpetualang, hehe. Jika moms menggunakan taxi menuju KL sentral, moms bisa membayar dengan tarif 105RM atau sekitar Rp315.000 atau alternatif yang lebih murah yaitu bus, cukup membayar 10RM atau Rp30.000 moms sudah dapat diantar ke KL Sentral.
![]() |
Menikmati pemandangan melalui KLIA Express |
Sesampainya di hotel, kami pun segera check in. Lucunya ada sedikit kesalahpahaman dari suami saya. Waktu check in, petugasnya menggunakan bahasa melayu yang ternyata kurang dipahami suami saya. Karena kesalahpahaman tersebut, akhirnya kami dapat kamar yang double bed dan parahnya kedua tempat tidur tersebut enggak bisa digeser karena menyatu dengan side tablenya. 😂 Alhamdulillah, ternyata hotel menyediakan babycrib, akhirnya kakak pun jadi tidur di dalam box bayi deh.
![]() |
Berfoto dengan background twin tower |
Selama di KL ternyata kami hanya sempat ke beberapa destinasi wisata saja. Selain karena jadwal training suami yang padat, hujan juga cukup sering turun. Karena hotel kami dekat dengan twin tower, kami jadi sering pergi kesana. Biasanya untuk cari makan dan foto-foto. Selain menjadikan twin tower sebagai background foto, air mancur di sisi twin tower juga bisa dijadikan background foto yang bagus karena ada lampu yang berwarna warni dan pertunjukan air mancur saat malam hari. Selain twin tower, objek wisata yang kami datangi adalah birdpark. Birdpark sangat bagus untuk mengenalkan aneka jenis burung ke anak-anak. Koleksi burung di sana cukup lengkap meskipun sebenarnya tempatnya tidak terlalu luas. Di sebelah birdpark juga ada butterfly park yang menawarkan keanekaragaman jenis kupu-kupu dan serangga. Sayangnya kami enggak sempat ke sana karena hujan lebat.
![]() |
Central Market |
Pergi traveling tentu enggak lengkap tanpa membeli oleh-oleh. Dihari terakhir di KL, kami pun menyempatkan untuk pergi ke Central Market untuk membeli buah tangan untuk teman dan keluarga di Jakarta. Katanya membeli oleh-oleh di pecinan atau little india lebih murah dari Central Market, tapi berhubung saya bawa baby dan ingin belanja yang lebih nyaman, saya lebih memilih di Central Market. Di Central Market banyak ditawarkan kerajinan-kerajinan tangan bernuansa etnik, seperti patung ukiran, lampu-lampu gantung, sandal, gantungan kunci, kaos, dsb. Tempatnya dilengkapi AC jadi sangat nyaman untuk belanja bersama si kecil dan tenang saja, moms masih bisa menawar kok kalau belanja disini. 😊
Secara keseluruhan sih KL memang enggak jauh berbeda dengan Jakarta. Tapi memang kondisi jalannya yang lebih bersih, rapi dan tertata membuat cukup nyaman untuk berjalan kaki. Selama di KL, kami lebih banyak berjalan kaki untuk pergi ke tempat-tempat yang dekat, sedangkan kalau jauh kami menggunakan LRT. Menggunakan LRT dengan membawa baby juga cukup nyaman kok moms, tidak terlalu berdesakan seperti komuter line di Jakarta. Bahkan di jam-jam sibuk, kami masih bisa mendapat duduk. Kalau pun kami harus berdiri, lorong LRTnya masih lega, jadi si kecil tidak akan terhimpit.
Berikut ada beberapa tips untuk moms kalau ingin traveling ke KL bersama si kecil:
1. Usahkan untuk membawa bawaan seringkas mungkin. Kl terpaksa bawa baju banyak seperti kami, gunakan satu koper besar untuk semua pakaian moms, suami dan si kecil.
2. Gunakanlah tas ransel untuk peralatan-peralatan yang dibutuhkan sewaktu-waktu, seperti tissue, susu bayi, baju ganti, dsb.
3. Jika si kecil masih menyusu, jangan lupa untuk membawa kebutuhan susu si kecil (pompa ASI atau susu formula). Kalau moms memberikan susu UHT ke si kecil, bawa secukupnya untuk diperjalanan dan hari pertama. Untuk hari berikutnya, moms bisa membeli susu UHT di supermarket terdekat.
4. Untuk mensterilkan botol dan peralatan pompa ASI, moms dapat membawa tempat tertutup yang cukup besar. Caranya, cukup tempatkan botol dan peralatan pompa ASI di dalam wadah, lalu siram dengan air panas matang yang dimasak dengan menggunakan termos hotel (jangan air panas yang di kamar mandi ya moms!). Tutup wadah lalu diguncang-guncang beberapa waktu. Tidak perlu dilap, cukup ditiriskan airnya ya moms. Botol pun siap digunakan kembali.
5. Pastikan moms dan suami sudah menyiapkan itinenary untuk liburan. Tujuannya agar liburan lebih terarah, meskipun terkadang tidak semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Berada di tempat asing sangat besar kemungkinannya membuat si kecil rewel. Jadi pastikan destinasi yang ingin moms tuju. Carilah destinasi-destinasi yang ramah anak, agar si kecil merasa nyaman selama liburan dan moms pun bisa menikmati liburan dengan tenang.
Picture Resource:
Mother Mag
Time Megazines
Komentar
Posting Komentar
Hai! Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan tinggalkan komentar untuk saran dan masukan atau jika Moms menyukai tulisan ini. Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar yah dan komentar Moms akan dimoderasi untuk kenyamanan pembaca blog ini. Salam! (^,^)