Zaman masih kuliah dulu, saya termasuk orang yang tidak terlalu mempedulikan dari mana buku yang saya baca berasal. Asal butuh atau suka bukunya dan pas di kantong mahasiswa, saya pasti beli. Saat kuliah dulu memang marak banget praktik memotokopi buku, mulai dari buku kuliah untuk belajar sampai buku populer untuk dibaca saat senggang. Hasil cetakannya pun nyaris tidak bisa dibedakan dengan buku aslinya. Saya mengkategorikan diri saya saat itu sebagai awam atau mungkin kurang peduli saja, sih . Sampai akhirnya saya mulai "nyemplung" di dunia literasi. Kalau sebelumnya saya hanya menjadi penikmat buku, kini saya mencoba untuk belajar menulis dan menerbitkan buku. Alamak! Ternyata perjuangan untuk menghasil sebuah karya buku saja sangat berdarah-darah (kalau boleh saya lebay mengumpamakan). Baca juga: BAHU MEMBAHU MEMBANGUN BUDAYA CINTA BUKU Dari mulai menemukan ide orisinil yang ternyata susah luar biasa. Belum lagi ketika mengolah ide dan menuangkannya men