Sejak corona merebak, praktis selama nyaris lima bulan, kami betul-betul di rumah saja. Pergi ke minimarket pun bisa dihitung pakai jari satu tangan. Saya yang biasanya lebih suka di rumah, bahkan sudah mulai jengah. Indikatornya terlihat ketika saya gampang banget marah-marah.
Si sulung juga mulai rungsing, pasalnya saya enggak izinkan ia untuk main sepeda sama teman-temannya. Bukan apa-apa, anak-anak masih sangat teledor menjaga kebersihan. Pernah sekali saya izinkan si sulung dan si tengah untuk main bareng teman-temannya. Baru beberapa menit keluar, maskernya sudah entah kemana.
Saya dan suami memang berencana untuk mengajak anak-anak untuk berwisata ke Kebun Raya Bogor. Pertimbangannya karena lokasi yang dekat dengan rumah ditambah ruang terbuka yang kami asumsikan lebih aman untuk menjaga diri dari paparan corona. Itu pun maju mundur. Baru berniat pergi di awal minggu, tiba-tiba lihat di media kasus corona bertambah lebih dari seribu. Ciut saya tuh... daripada menempatkan anak-anak dalam risiko terkena corona, lebih baik sedikit bersabar, meski konsekuensinya harus menahan jenuh hingga sakit kepala.
Hingga akhirnya, sabtu ini kami beranikan diri untuk pergi. Setelah sebelumnya mencari-cari informasi. Ternyata pengunjung Kebun Raya Bogor amat dibatasi. Syukurlah... jadi lebih tenang karena yakin di sana enggak akan ada kerumunan.
Reservasi Online
Untuk mengunjungi Kebun Raya Bogor, kami sebelumnya melakukan reservasi online. Reservasi ini baru bisa dilakukan di hari yang sama dengan kunjungan kita. Enggak sulit dan enggak pakai rebutan, kok. Kayaknya memang belum banyak yang tahu dan berani untuk berwisata ke Kebun Raya Bogor, ya.
Untuk reservasi online, kita tinggal masuk ke situs kebunraya.id. Lalu tinggal klik banner lokasi kebun raya yang ingin dikunjungi. Setelah itu, login dengan akun yang sudah dibuat sebelumnya. Tinggal pilih deh jumlah tiket yang mau dibeli dan memilih metode pembayaran.
Setelah bayar, kita akan dapat QRCode. Jangan lupa untuk simpan QRCode ini, ya! Karena QRCode ini akan discan di pintu masuk saat kita mengunjungi Kebun Raya Bogor.
 |
QRCode yang akan digunakan sebagai tiket masuk Kebun Raya Bogor |
Apa saja yang bisa dinikmati di Kebun Raya Bogor selama pandemi?
Jalan-jalan mengelilingi lingkungan sejuk dan rimbun dengan pepohonan, itu sudah pasti. Kalau kami, selain memanfaatkan segarnya udara di Kebun Raya Bogor dengan jalan-jalan, juga menyempatkan diri untuk berpiknik. Piknik ala-ala saja sih, lagi pula agak takut kan kalau beli makan sembarangan di masa pandemi begini. Sambil piknik, kita bisa main-main deh sama anak-anak, main bola, kejar-kejaran atau sekadar foto-foto. Menurut saya di Kebun Raya Bogor ini banyak spot foto menarik, lho! Lumayan buat memperindah sosmed, iya enggak? Hehehe.
Selain jalan-jalan dan berpiknik, di Kebun Raya Bogor, kita juga bisa naik bus wisata dan mengelilingi area Kebun Raya Bogor. Buat Anda yang malas pegal-pegal jalan kaki, tetapi ingin menikmati sejuknya area Kebun Raya Bogor, Anda cukup membayar Rp25.000/orang untuk ikut dalam tur naik bus wisata. Tenang saja... duduk di bus-nya dibuat berjarak. Tetap, ya, protokol kesehatan harus disiplin ditegakan.
Kalau mau menikmati pemandangan di Kebun Raya Bogor dengan sepeda, Anda juga bisa. Kalau mau bawa sepeda sendiri, kita akan dikenakan tiket tambahan untuk sepeda. Harga tiketnya murah, kok, cukup Rp5.000 saja. Kalau enggak punya sepeda, tapi mau sepedaan di Kebun Raya Bogor juga bisa. Di sini disewakan sepeda dewasa dan anak-anak berkapasitas satu orang (enggak ada boncengannya) dengan tarif Rp20.000/jam.
 |
Spot foto favorit, di dekat danau teratai! |
Bedanya datang ke Kebun Raya Bogor Sebelum dan Selama Pandemi.
Di saat seperti sekarang, mungkin masih banyak yang khawatir untuk berwisata. Kalau menurut saya sih, Insya Allah datang ke Kebun Raya Bogor itu relatif aman sih. Karena tempatnya luas, nyaris enggak ada kerumunan, kecuali pengunjung yang memang sudah datang beramai-ramai. Tetapi itu pun biasanya enggak lebih dari sepuluh orang.
Di pintu masuk juga ada banyak petugas bahkan TNI yang berjaga dan selalu mengingatkan pengunjung untuk saling menjaga jarak. Petugas juga ditempatkan di beberapa sudut Kebun Raya selain di pintu masuk. Mereka membantu mengarahkan pengunjung dan tentu saja mengingatkan pengunjung untuk melaksanakan protokol kesehatan.
Bangku-bangku taman juga di susun agar pengunjung menjaga jarak aman. Saya yang biasanya suka seram bepergian sama anak-anak di masa pandemi ini, relatif merasa tenang dan nyaman. Meskipun, kita tetap harus selalu waspada dan disiplin, ya.
Menurut saya, piknik ke KebunKarena pengunjung sangat dibatasi, Kebun Raya Bogor juga cenderung lengang. Biasanya suka susah cari lahan buat piknik, tetapi kemarin kami bisa pilih-pilih tempat saking lowongnya.
Apa yang harus diperhatikan saat mengunjungi Kebun Raya Bogor?
Sediakan makanan dan minuman sendiri.
Kalau mau mengunjungi Kebun Raya Bogor, sebaiknya Anda menyiapkan makan dan minum sendiri dari rumah. Selain karena lebih terjamin kebersihannya, di masa pandemi ini stand makanan juga enggak terlihat di Kebun Raya Bogor. Saya hanya melihat ada satu stand minuman di pintu masuk. Mungkin tujuannya supaya pengunjung enggak berkerumun. Jadi, daripada lagi asyik jalan-jalan malah kelaparan, lebih baik bawa banyak makanan dan minuman dari rumah.
Sediakan sabun cuci tangan dan handsanitizer sendiri.
Di pintu masuk Kebun Raya Bogor, memang disediakan handsanitizer, tetapi enggak ada salahnya untuk menyediakan sendiri. Apalagi kalau datang dengan anak-anak kecil seperti saya. Berhubung saya pun lebih nyaman cuci tangan dibanding pakai handsanitizer, saya justru membawa sabun cuci tangan di botol kecil. Untuk air, kalau malas jauh mencari toilet, tinggal sedia air tampungan di botol. Jadi bisa cuci tangan di mana saja, deh.
Pengamanan ekstra
Berhubung sedang mengunjungi tempat wisata, menjaga keamanan diri dari paparan virus corona itu penting. Pakai masker tentu saja wajib. Kalau anak-anak, saya tambah dengan pakai faceshield. Soalnya kalau masker suka enggak disiplin dan melorot-melorot pakainya,hehehe. Jadilah anak-anak (termasuk anak saya yang bayi), saya pakaikan faceshield. Agak kurang nyaman tentunya, tetapi enggak apa-apa lah ya... namanya juga sedang ikhtiar menjaga diri dan keluarga.
Kok pergi berwisata ajak-ajak bayi segala, memang enggak seram?
Enggak sih... seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, Insya Allah berkunjung ke Kebun Raya Bogor relatif aman. Saya juga sempat melihat seorang lansia sepuh yang sedang diajak jalan-jalan keluarganya. Kebun Raya Bogor sendiri juga enggak memberi batasan usia, jadi siapa saja boleh datang berwisata.
Mobil enggak diperkenankan masuk.
Ini harus jadi pertimbangan buat Anda yang datang dengan mobil. Karena mobil sama sekali enggak bisa masuk ke area Kebun Raya Bogor (untuk hari Sabtu dan Minggu). Jadi, pastikan Anda mempersiapkan diri, apalagi kalau datangnya bareng bocah-bocah kayak saya,hehehe. Pakai stroller atau gendongan wraping saya rasa akan cukup nyaman. Karena Anda akan berjalan cukup jauh dari area parkir ke Kebun Raya Bogor.
Batasi waktu kunjungan
Harus diakui, berwisata di tengah pandemi tentu enggak sebebas dan seasyik biasanya. Salah satu hal yang menurut saya perlu diperhatikan adalah membatasi jam kunjungan. Dalam kondisi seperti ini memang paling baik di rumah, namun karena sebagai manusia kita juga butuh berinteraksi dengan dunia luar, maka sesekali berwisata boleh saja, asal hati-hati. Kondisi pandemi ini juga membuat pengelola enggak bisa membuka semua objek wisata. Di Kebun Raya Bogor, beberapa tempat semisal Caffe Daun pun belum buka.
Setelah bertapa lama di rumah saja,hehehe., akhirnya kami ke luar rumah untuk pertama kalinya. Pokoknya apa pun yang kita lakukan sekarang ini, tetap banyak berdoa dan hati-hati. Kita enggak bisa menyepelekan pandemi ini, tetapi kita juga enggak perlu paranoid yang malah membuat diri menjadi stres.
Selamat berwisata. Stay Safe and Healthy ya semuanya!
aduh ajdi kangen bogor , saat kuliah dulu kalau lagi suntuk ya ke kebun raya
BalasHapusHihi... sama mbak. Langsung meluncur pakai commuter line ya. Eh, dulu mah masih kereta ekonomi deng,hehe
HapusWaaah selama pandemi KRB sepi ya berarti. Akupun sbnrnya pengen banget kluar lagi mba. Tp memang msh sekitaran Jakarta dulu lah :D. Aku mikirnya KRB ttp rame, syukurlah kalo ga
BalasHapusTp mobil ga bisa msk yaaaa. Lumayan ituuuu jaraknya hahahah. Mungkin nantilah, kalo pak suami mau diajakin main rada jauhan , aku ajak ke Bogor aja :D.
Iya... sayangnya mobil enggak bisa masuk. Tapi kalau ngincer suasana tempat wisata sepi selama pandemi, KRB lumayan sih. Daripada suntuk di rumah,hehehe
Hapus