Membayangkan ribetnya traveling bareng tiga bocah, rasanya bikin urung niat liburan enggak sih? Tapi demi bisa menjajal liburan setelah dua tahun pandemi enggak kemana-mana, saya rela deh bawa muatan kayak mau bedol desa. Sengaja memilih jalur darat menggunakan mobil pribadi, supaya enggak repot dengan berbagai syarat perjalanan.
Namun, traveling bareng anak balita dengan menggunakan mobil tentu butuh persiapan yang enggak simpel. Banyak hal harus diantisipasi agar perjalan tetap nyaman terutama bagi anak-anak. Jika persiapan kurang matang, bukan liburan menyenangkan malah jadi penuh drama, ya enggak?
Apa saja yang harus dipersiapkan?
Persiapan liburan kali ini sudah kami lakukan sejak seminggu sebelumnya. Mulai dengan menyusun daftar bawaan agar enggak ada yang kelewatan. Maklum lah... saya mudah terdistrak dan pelupa. Daftar bawaan membantu saya agar enggak melewatkan satu item pun.
Berhubung pergi di tengah pandemi, persiapan obat-obatan, hand sanitizer, tissu basah dan disinfektan enggak boleh terlewatkan. Sebagai tambahan, kami juga bawa oximeter dan oksigen portable. Wkwkwkwk, lebay banget, ya? Tapi daripada enggak ada persiapan terus kenapa-kenapa, mending sudah siap-siap terus ternyata enggak ada apa-apa,hehe.
Bawaan lain yang enggak boleh ketinggalan adalah perintilan untuk hiburan anak-anak, seperti mainan, buku, cemilan dan sebagainya. Perjalan yang kami tempuh sangat jauh dan lama, anak-anak harus dipastikan tetap terhibur agar enggak rewel di perjalanan. Untuk persiapan yang satu ini lumayan bikin kegaduhan di rumah, karena anak-anak ingin bawa semua mainan yang ada di lemari,hehe. Pastikan mainan yang dibawa betul-betul favorit mereka, agar bisa membantu mengalihkan perhatian selama perjalanan.
Persiapan yang enggak kalah penting adalah menyiapkan itinerary. Apalagi jalan-jalan ini bersama anak-anak balita. Kebayang cepat bosannya mereka kalau berwisata tanpa tentu arah. Sejak di rumah kami sudah mencari info tentang tempat-tempat wisata yang hendak kami datangi, mulai dari lokasi, kondisi tempat sampai harga tiket.
Tips dan Strategi Agar Perjalanan Tetap Nyaman
Ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar perjalanan bareng si kecil tetap nyaman. Berikut adalah beberapa hal yang kami lakukan.
Menyulap mobil menjadi area tidur
Orang dewasa saja kalau menempuh perjalanan berjam-jam dengan posisi duduk yang sama pasti pegal, apalagi anak-anak yang geraknya aktif luar biasa. Kebetulan mobil kami pun enggak besar. Kondisi ini harus benar-benar kami siasati, yaitu dengan mengubah jok belakang mobil jadi tempat tidur darurat. Hanya dengan menumpuk beberapa bantal, lalu menghamparkan yoga mat dan selimut, jok belakang pun bertransformasi jadi area tidur-tiduran.
Letakan mainan dan cemilan di tempat yang mudah di jangkau anak
Anak-anak saya masih kecil, itu kenapa kemandirian mereka jadi tantangan tersendiri saat traveling kali ini. Enggak mungkin kan sedikit-sedikit berhenti untuk mengambilkan mainan atau cemilan buat anak-anak. Untuk memudahkan mereka memenuhi kebutuhan selama perjalanan, kami meletakan keperluan mereka di wadah khusus yang kami tempatkan di salah satu sudut mobil yang mudah dijangkau.
Pakaian anak baju yang nyaman dan memudahkan untuk ke kamar mandi saat di perjalanan.
Memakaikan pakaian yang nyaman jadi poin yang cukup penting. Cuaca di perjalanan kadang panas, kadang dingin. Ditambah lagi, besar kemungkinan anak-anak akan pergi ke toilet selama perjalanan. Saya membayangkan drama baju atau celana basah saat di toilet umum di tengah pandemi kayak gini? Duh, parno saya langsung muncul, deh. Si bungsu masih menggunakan pospak, jadi relatif lebih aman. Lalu, bagaimana dengan dua kakaknya? Saya pakaikan mereka atasan panjang selutut, tujuannya agar bisa buka celana di mobil,hehe. Meski begitu, aurat mereka tetap terjaga saat turun dari mobil sampai ke toilet karena rok yang panjang selutut. Selain memakaikan pakaian yang sesuai, jangan lupa juga untuk menyediakan baju ganti dan jaket untuk digunakan selama perjalanan.
Mengeksplorasi tempat pemberhentian
Selama di perjalanan, kami berhenti beberapa kali untuk istirahat. Selain rest area, kami juga berhenti di restoran untuk santap siang. Kami sengaja memilih restoran yang memiliki suasana berbeda seperti Kedai Hutan Cempaka. Suasana menyatu dengan alam di tengah hutan menjadi pengalaman seru buat anak-anak. Mereka bebas mengeksplorasi lingkungan dan menikmati suasana makan di alam terbuka.
Merasakan sejuknya ngopi di tengah hutan |
Selain makan di restoran dengan suasana yang beda, kami juga sempat berhenti di rest area km 260 B Banjaratma yang punya suasana yang lain dibanding rest area pada umumnya. Beberapa bangunan tua bekas pabrik gula yang pernah beroperasi mulai tahun 1913 ini dibiarkan berdiri. Sebagian direnovasi dan dimanfaatkan menjadi ruang yang bisa digunakan tenant, sebagian lagi dibiarkan begitu saja. Bangunan itu tampak terbengkalai, tetapi justru menambah nilai estetis dan historis dari tempat yang sekadar jadi rest area.
Cerita Liburan ke Malang
Kami memulai perjalanan dari rumah kami di Bogor. Sengaja kami memilih untuk berangkat agak santai karena menunggu mood si bungsu lebih baik. Kota pertama yang menjadi tujuan kami adalah Solo. Kami berencana untuk menginap semalam di sana. Perjalanan dari Bogor ke Solo menghabiskan waktu kira-kira 7 jam. Kami sempat berhenti untuk istirahat di rest area.
Setelah menginap semalam, kami sempat mengunjungi Keraton Surakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. Di sana kami berkesempatan untuk melihat peninggalan sejarah dari Keraton Surakarta Hadiningrat seperti perkakas rumah tangga, kereta kencana, senjata berupa keris dan tombak, serta peninggalan sejarah lainnya. Awalnya, saya kira anak-anak akan bosan dengan wisata ke keraton, namun di luar dugaan, mereka ternyata sangat tertarik dengan suguhan di museum.
Menyempatkan mampir dan berfoto di Keraton Surakarta |
Melanjutkan perjalanan, kami menuju hotel kami di Tretes, Prigen, yaitu Baobab Safari Resort. Perjalanan menunju hotel kami ternyata sangat menantang, karena jalanannya yang cukup terjal. Ditambah lagi, kami sampai di malam hari. Agak mengerikan sih awalnya, karena jalanannya sangat sepi dan sulit dilewati. Akan tetapi, setelah sampai hotel semuanya terbayar. Di lobi hotel kami di sambut dengan pemandangan kandang-kandang hewan yang dihiasi lampu-lampu, juga kolam ikan yang besar. Konsep hotelnya keren banget menurut saya, karena memberikan pengalaman berbeda kepada pengunjung.
Meski menginap di Baobab Safari Resort, kami enggak berwisata di Taman Safari Prigen. Alasannya karena beberapa waktu lalu, kami baru saja jalan-jalan ke Taman Safari Bogor. Agar suasana liburan kami berbeda, kami pun memutuskan untuk berwisata ke Jatim Park Malang. Di sana kami mengunjungi Dino Park dan Millenial Glow Garden. Sayangnya, saat di Dino Park sempat hujan besar, hingga pakai payung pun tetap basah. Saran saya, jika ingin mengunjungi Dino Park, baiknya masing-masing membawa jas hujan saja, karena lebih efektif. Paling tidak, kita masih bisa menikmati beberapa spot meskipun hujan.
Salah satu instalasi keren di Millenial Glow Garden |
Kekecewaan kami karena enggak bisa menikmati Dino Park terbayar ketika mengunjungi Millenial Glow Garden. Di tempat ini banyak instalasi lampu dan hologram yang cantik dan interaktif. Tempat ini mirip Teamlab Borderless yang ada di Jepang. Anak-anak senang sekali main di sini. Saya pun puas berfoto-foto. Beruntungnya, kami datang disaat week days. Millenial Glow Garden bagai milik kami sendiri karena sepi banget,wkwkwk.
Kembali ke hotel, kami memutuskan untuk menikmati suasana di hotel saja. Anak-anak berenang, sementara saya memilih menikmati suasana hotel yang asri sambil melihat tingkah hewan-hewan yang menarik. Jika ingin melakukan pengalaman yang berbeda, pihak hotel menyediakan fasilitas berfoto sambil memberi makan jerapah atau badak. Pihak hotel bahkan menyediakan fasilitas Breakfast with Giraffe. Anda tertarik untuk mencobanya?
Melanjutkan perjalanan, kami sempatkan makan siang di restoran dengan suasana di tengah hutan sebelum meninggalkan Malang menuju Semarang. Saat di Semarang, kami lebih memilih untuk istirahat di hotel, lalu berwisata kuliner menikmati sajian khas kota Semarang sebelum pulang ke Bogor. Menikmati lumpia dan gelato jadi pilihan kuliner kami ketika di sana. Kota ini memang selalu meninggalkan kesan bagi kami.
Budget Road Trip ke Malang
Selama perjalanan dari Bogor ke Malang, kami menginap di tiga kota, yaitu Semarang, Solo dan Pasuruan. Kami sengaja memilih menginap di Pasuruan, karena sudah lama kami ingin menginap di Baobab Safari Resort yang cukup hits,hehe.
Di tiga kota tersebut tentu saja kami membutuhkan akomodasi selama singgah di sana. Kalau dihitung-hitung, budget roadtrip ke Malang yang kami habiskan sekitar 10jutaan. Kayaknya kok banyak banget, ya? Tapi enggak kok, mengingat kami pergi berlima selama kurang lebih lima hari. Budget sebesar itu, saya kira sepadan.
Untuk rincian pengeluaran selama roadtrip ke Malang kemarin, bisa dilihat di bawah ini:
Budget roadtrip ke Malang |
Untuk menghemat biaya perjalanan, sebetulnya bisa ditekan di budget hotel. Itu kembali ke masing-masing keluarga, karena sebetulnya di kota-kota tersebut juga masih banyak hotel dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan yang saya sebutkan di atas. Supaya budget liburan enggak kebobolan, bisa juga simak tips saya di postingan mengatur budget liburan keluarga ini.
Roadtrip ke Malang menjadi pengalaman baru terutama bagi ketiga anak saya. Alhamdulillah selama perjalanan, kami nyaris enggak menghadapi kendala ataupun drama. Meskipun sempat hujan ketika kami berwisata, namun anak-anak masih sangat menikmati liburannya. Semoga pengalaman ini bisa membantu Anda yang berniat melakukan perjalanan bersama balita Anda, ya!
Seru banget liburannya. Infonya bermanfaat banget. Thx ya
BalasHapusTerima kasih :)
Hapuswah asyiknya ya kalau bisa jalan2 sama anak2 walau agak ribet
BalasHapusIyaaa,hehe... tapi alhamdulillah tetap senang :)
Hapus